300x300

Monday, November 14, 2011

BUKU SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA,

BUKU SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN



Tebal Buku: 110 halaman, Ukuran Buku : 15cm X 21 cm,
Ringkasan Buku :
Buku yang ada di hadapan Anda adalah sebuah Mozaik pertemuan tradisi – tradisi besar yang berkembang di Nusantara dan Dunia sebagai bentuk perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk ) serta kumpulan wisik ghoib yang diterima oleh sahabat-sahabat kita yang menekuni tasawuf tetapi dalam pencarianNya terhadap Tuhan yang transenden, mereka tetap concern dengan kondisi Sosial yang berkembang di Nusantara Indonesia. Dalam berbagai Kitab Suci disebutkan akan adanya suatu era Kemakmuran dan Keadilan yang datang menjelang akhir zaman, tanpa menyebut determinisme waktu hal itu akan terjadi. Tetapi cukup untuk memperingatkan kita bahwa ketika menghadapi kondisi sosial yang carut marut, semua insan mengharapkan adanya perubahan kondisi yang lebih baik dari saat ini.

Sementara sumber daya Indonesia dijadikan ajang perebutan negara-negara lain, dan kita dibiarkan menjadi konsumen tanpa memiliki kemampuan mengolah dan mendapatkan nilai tambah.
Buku ini akan memberi panduan dan jalan yang akan ditempuh untuk menggapai kondisi yang diinginkan tanpa mengesampingkan keberadaan elemen kebangsaan yang lain. Tetapi mengajak kita larut dalam dunia introspeksi dan kontemplasi untuk menjadi sumber inspirator bagi masyarakat Indonesia yang mampu membawa Indonesia menuju Mercu Suar Dunia. Sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan nasionalisme kebangsaan di tengah pergolakan era globlalisasi yang di dominasi oleh materialisme dan kapitalisme global. Semoga dengan selesai ditulisnya buku ini per 3 Maret 2008,Buku ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk menggugah semangat keadilan, kebangsaan dan mendapatkan pencerahan yang sejati. Juga diambil hikmahnya untuk membangkitkan semangat spiritual di setiap agama dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai Indonesia mercu suar dunia. Buku ini berisi wisik ghoib yang diterima oleh Winasis mengenai Satrio Paningit dan kondisi Nusantara saat ini serta penjelasannya, juga berisi anjuran sikap yang mesti dilakukan oleh setiap orang di saat Nusantara ditimpa bencana bertubi-tubi. Munculnya bencana di nusantara dan masalah-masalah Kebangsaan yang tak dapat teratasi merupakan tanda-tanda munculnya Satrio Paningi. Kajian Ilmiah dan Rasional Tentang Hadits Kemunculan Imam Mahdi (simbol Negara Timur) dan Isa (simbol Negara Barat ) Siapapun Orangnya yang mempelajari Hadits munculnya imam Mahdi akan berkesimpulan datangnya ditandai dengan perang Internasional- terjadi Krisis BBM atau rebutan ladang Minyak- kasus Iraq, Afganistan, Iran dan ketika tiap orang yang di timur dapat berhubungan dan melihat apa yang terjadi di barat dengan sekejap mata- munculnya teknologi telekomunikasi 3G yaitu Wideband-CDMA-komunikasi suara dan tampilan layar sekaligus.
Dalam kitabnya Joyoboyo disebut: Satrio Paningit bakal jumedul ana antarane mandura wetan (pulau Madura) lan manduro kulon ( desa Matokan, Kabuh, Jombang) , merupakan wilayah Jawa Timur. Tasawuf ideal adalah tasawuf berdasarkan universalitas keagamaan yaitu berdasarkan ajaran para nabi yaitu 124.000 nabi yang tersebar di berbagai suku bangsa di dunia denan inti akhlakul karimah, membela yang tertindas dan menegakkan prinip keadilan. Perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk. Dalam kitab Sutasoma karangan mpu Tantular.
Daftar isi :
Bab 1: Nusantara Menuntut Keadilan – jilid 2, BUMI BERTASBIH (resik-resik YANG KOTOR):: Arwah para roh pahlawan bersedih dan menangis melihat anak cucu rebutan kekuasaan, banyak pengangguran, ada yang sulit mencari makan dan anak didik tidak bisa melanjutkan sekolah. Para Malaikat sibuk naik turun dari langit untuk menyampaikankabar berita petunjuk siang dan malam, tapi orang tidak menghiraukan karena tuli, bisu matahatinya, siap-siap lah menunggu malaikat maut-dari Kyai Moch Da’i atas petunjuk Gajah Mada
Bab 2: Nusantara Menuntut Keadilan – jilid 1 Prinsip Hukum Keadilan/ Kesetimbangan/ Sunnatulloh Setiap Pelanggaran/Gangguan terhadap Hukum Kesetimbangan akan menimbulkan transisi / proses menuju titik/ keadaan Kesetimbangan yang Baru. Proses Transisi ini adalah Gonjang-Ganjing versi jawa atau pergantian keadaan (Typical State Transition karena setiap Objek punya eigen value-karakter kritis yang tipikal- LOCAL GENIUS). Keadilan Suatu Hal yang Harus Maujud (existence) di Bumi Manapun. Keadilan dalam fikihnya adalah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.N.Muh SAW:bersabda: Pelaku Kezoliman (golongan I, elit politik), Penolongnya (golongan II, kyai+aparat+pendeta) serta Orang yang Rela terhadapnya (golongan III, umat) adalah satu kesatuan. Barangsiapa menerima orang yang zolim dalam kezolimanya, maka Alloh menjadikan Penzolim itu berkuasa terhadapnya dan jika dia (golongan II dan III) berdoa niscaya Doanya Tidak akan dikabulkan. ANTITESA DARI HADITS DIATAS ADALAH SOLUSI UNTUK BANGSA INI AGAR BERUBAH MENJADI MAKMUR YAITU Lakukan tindakan Keadilan disegala bidang maka niscaya Doa Kalian akan terkabul.Bagian terbesar dari kita adalah Golongan III /Rakyat.
, Bab 3: Bumi Nusantara Menanti Bocah Angon Lumpur Lapindo adalah Skenario Tuhan mencegah orang seperti ini menjadi RI-1 dan Lumpur adalah alat efektif untuk menyerang dan menggagalkan kepentingan politik mereka.
,Bab 4: GORO-GORO INDONESIA. Mengapa Na Ta Bi Na Ta Ra dan bukan Na Ta Na Ga Ra karena camat,lurah,bupati itu semua di golongkan ke dalam Na Ta Na Ga Ra, tetapi raja yang paling besar hanya satu yaitu presiden/raja besar ini masuk ke dalam Na Ta Bi Na Ta Ra (nata=raja,binatara=yang besar)
Presiden sekarang berakhiran Na yaitu yudoyono,tetapi kondisi masyarakat semakin menderita, banyak penyakit dan bencana, sehingga jaman ini TIDAK BISA disebut kembalinya ke dalam siklus Na Ta Bi Na Ta Ra periode 2, tetapi periode goro-goro,
Bab 5: Sumatera, Raja Jayanegara dan Diplomat Adityawarman Prasasti-prasasti Adityawarman kebanyakan dapat ditemui didaerah Sumatera Barat tepatnya di Sungai Langsat dan Rambahan. Daerah inilah yang dituju oleh Adityawarman sebagai sasaran perluasan sayap kerajaannya ke Barat dan kemudian dijadikannya sebagai inti Kerajaan melayu. Adityawarman memilih daerah ini dengan perhitungan letaknya yang sangat strategis. Disinilah terdapat jalan menuju palembang, jamdi dan Riau. Dengan perhitungan inilah secara leluasa dia dapat menguasai jalur perdangan di pantai Barat Sumatera, seperti jalur perdnagan emas, kemenyan, damar dan kapur baru. Semuanya itu adalah komoditi-komoditi dagang yang diproduksi rakyat pantai Barat pulau Sumatera.
, Bab 6: Tahun 2012 Bumi akan dihancurkan kembali , Ada sebuah cerita dan ramalan menarik yang dapat diambil dari setiap ajaran agama dan ramalan para ahli sufi. Dalam mitos-mitos kuno, setiap masa atau kaum memiliki era dan kepercayaan bagimana dunia akan berakhir. Namun disetiap waktunya ramalan tersebut menjadi satu hal yang patut diperhitungkan dan mana yang benar. Menurut para ahli arkeolog, Ramalan Nostradamus dan Para Sufi Bangsa Mayalah yang paling tersohor. Pada sistem penanggalan didalam Kalender Bangsa Maya/Maya Calendar yg merupakan kalender paling akurat hingga kini yg pernah ada di bumi. (Perhitungan Maya Calendar dari 3113 SM sampai 2012 M), mereka (Bangsa Maya) menyatakan pada tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember 2012, merupakan “End of Times”. Maksud dari “End of Times” itu sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan, dan arkeolog
Bab 7: Pandangan Perspektif Geopolitik: Nusantara dan Majapahit Teori Geopolitik kemukakan oleh Friedrich Razel, disebut teori Geopolitik karena didasarkan atas hubungan wilayah geografis yang didiami oleh suatu komunitas bangsa. Dalam bukunya Political Geography (terbitan terbaru 1987) dia mengatakan bahwa suatu negara adalah sebuah organisme hidup. Agar suatu bangsa bisa tumbuh subur dan kuat, serta berjaya, ia memerlukan ruangan yang luas untuk mengembangkan hidupnya (lebenstraum, dalam bahasa Jerman). Negara-negara besar, menurut Razel, harus memiliki semangat ekspansi dan optimisme yang besar, serta bersifat militeristik.Di antara teori-teori yang telah disebutkan itu, yang sangat berpengaruh pada pemikiran tokoh-tokoh gerakan kebangsaan Indonesia termasuk Sukarno dan Hatta ialah teori Ernest Renan.
Bab 8: Siapakah Imam Muhammad bin Hasan Al Askari Nargis Khatoon atau Putri Malika, ibunda Imam Mahdi as adalah putri Roma, keturunan bangsa Eropa. Keturunan Yoshua, merupakan kaisar Roma dan keturunan Nargis Khatoon adalah Simon, murid Isa al Masih as. Pertemuan Imam Hasan Askari dengan Nargis Khatoon di Baghdad. Sebelum menikah dengan Imam Hasan Askari, ibunda Imam Mahdi itu yaitu Nargis khatoon bermimpi didatangi Isa al Masih as dan murid-muridnya betemu dengan Muhammad saw dan Ali bin Abu Thalib dan sembilan keturunan dari sayidina Husain. Untuk melamar Nargis Khatoon, anak Simon, anak Yoshua.
Bab 9: Satrio Paningit : Antara Bima, Semar dan Saudara Kembar Baladewa dan Kresna, Jawa Timur: Mandura Wetan dan Manduro Kulon Satrio Paningit dalam pandangan Jawa merupakan pemimpin Nusantara. sedangkan Imam Muhammad al Mahdi adalah pemimpin dunia. Imam Mahdi memiliki 313 orang pengikut yang tersebar di seluruh dunia. Satrio Paningit merupakan wakil Imam Mahdi untuk Nusantara atau wakil dari 313 orang pengikut Imam Mahdi. Waallohu alam. Dalam kitabnya Joyoboyo disebut: Satrio paningit bakal jumedul ana antarane mandura wetan (pulau Madura) lan manduro kulon ( desa Matokan, Kabuh, Jombang) , merupakan wilayah Jawa Timur ,
Bab 10: Kajian Tafsir Huruf Muqota’ah dan Mulla Shadra : Pandangan Siti Jenar dan Husain ibnu Mansur al-Hallaj dalam Manunggaling Kawulo Gusti Syekh Siti Jenar begitu sering dihubung-hubungkan dengan al-Husain ibnu Mansur al-Hallaj atau singkatnya Al-Hallaj saja, sufi Persia abad ke-10, yang sepintas lalu ajarannya mirip dengan Siti Jenar, karena ia memohon dibunuh agar tubuhnya tidak menjadi penghalang penyatuannya kembali dengan Tuhan. Adalah Al-Hallaj yang karena konsep satunya Tuhan dan dunia mengucapkan kalimat, “Akulah Kebenaran/ Anna al Haq,” yang menjadi alasan bagi hukuman matinya pada 922 Masehi di Baghdad. Seperti Syekh Siti Jenar pula, nama Al-Hallaj menjadi monumen keberbedaan dalam penghayatan agama, sehingga bahkan diandaikan bahwa jika secara historis Syekh Siti Jenar tak ada, maka dongengnya adalah personifikasi saja dari ajaran Al-Hallaj, bagi yang mendukung maupun yang menindas ajaran tersebut,
Bab 11 Sholat dan Manunggaling Kawulo lan Gusti MaknaTerdalam Huruf Ba – Saripati Fateha Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad Saw bersabda bahwa, “Shalat adalah mi’raj-nya mu’minin.” Istilah mi’raj di sini secara spesifik dihubungkan dengan peristiwa isra-mi’raj Nabi Saw pada tanggal 27 Rajab tahun ketiga belas dari Nubuwwah, saat beliau berusia 53 tahun. Peristiwa isra yang artinya perjalanan malam adalah peristiwa diperjalankannya Nabi Saw secara horizontal dari Masjidil Haram Mekkah ( adalah simbol hati: yang haram dimasuki oleh selain Alloh) ke Masjidil Aqsha Yerussalem ( adalah simbol hadirat ruh dan alam penyaksian yang merupakan puncak maqam penyaksian), Al-Isra [17] : 1. Kalimat Qur’an ”..yang telah Kami berkahi sekelilingnya..” maksudnya adalah Kami berkati dengan kenikmatan hakikat dan makrifat dan kalimat ”..tanda kebesaran..” maksudnya adalah zat, sifat, asma dan af’al Alloh yang diperlihatkan di alam rohani dan jasmani. Dan peristiwa mi’raj adalah peristiwa diperjalankannya beliau Saw secara vertikal dari Masjidil Aqsha naik ke Sidratul Muntaha. Di tempat tertinggi ini secara khusus Nabi Saw menerima perintah kewajiban menjalankan ibadah shalat bagi beliau Saw beserta umatnya sebanyak lima kali (17 rakaat) dalam sehari semalamnya. Secara umum, makna mi’raj dalam hadits tersebut dihubungkan dengan “tangga” spiritual, yakni suatu perangkat ibadah yang dapat menaikkan derajat si mu’min menjadi lebih dekat kepada Rabb-nya. ,
Bab 12: Islam , Pewayangan Jawa dan Langit Lima sebagai Cerminan Kondisi Nusantara Menurut para winasis di pulau Jawa, eksistensi pewayangan dengan simbol Barata Yudha (esensinya adalah menuntut keadilan) menempati langit lima khususnya Semar punokawan dan Bathara Guru. Apakah esensi langit lima itu? lihat kutipan berikut , dari buku Insan Kamil karangan Syekh Abdul Karim al Jilly, Mursyid Qodiriyah- Syek Abdul Qadir Jailani ::Langit kelima – Eksistensi Keadilan dan Intiqom/ menuntut balas (dari Buku Insan Kamil, Syekh Abdul Karim al Jilli) merupakan perwujudan manifestasi keagungan ketuhanan, keperkasaan, kedikdayaan, Intiqom /menuntutbalas-Nya. Di langit ini N.Yahya a.s diturunkan untuk menyaksikan keagungan dan keperkasaan, Perintah Tuhan kepada Yahya “Wahai Yahya pegang teguh wahyu Alloh dengan sekuat tenagamu”.dan Kami memberikan kearifan kepadanya semasa ia masih kanak-kanak. (Maryam:12). Langit ini merupakan embrio cita-cita dan hasrat yang kokoh.,
Bab 13 : Makna Pluralisme Dibalik Surat al Waqiah dan Surat Yasin Bila terjadi peristiwa besar (yang berarti Goro-Goro, dalam terjemahan Qur’an berbahasa Jawa, al Waqiah diartikan Goro-goro), Tak seorang pun dapat mendustakan terjadinya (karena memang merupakan Hukum Alam yang tak padat dipungkiri, ketika kejahatan dan ketidakadilan meraja lelah di muka bumi, sumber goro-goro yang sangat ditakuti oleh nabi saw dalam haditsnya adalah orang islam yang munafik dan fasih lidahnya seperti Abu Sufyan dan keturunannya), Ada yang direndahakan , ada yang ditinggikan (merupakan bentuk atau ciri-ciri dari Hukum Kesetimbangan sesuai wisik ghoib dari kyai muh Jari, Kabuh yaitu Wong cilik jinunjung drajat, Lingkaran setan bakal disirnakae, Musuh Islam akan tumbang, diganti kelawan prajurit islam ). Bila bumi sudah tergoncang dengan hebat ( gempa bumi merupakan pergeseran tektonik dalam lapisan bumi ) , Dan gunung-gunung hancur luluh, menjadi debu bertaburan, Dan kamu akan terpisah menjadi tiga golongan-kiri, kanan dan sabiqunal awwalun (mendahului). (al Waqi’ah:1-7),
Bab 14 : Tokoh Sufi dalam Universalitas Keagamaan Dara Shikoh (1615-1659) seorang sufi tarekat Qadiriyah asal India, Kashmir. Ia berusaha menjembatani jurang pemisah antara Islam dan Hindhu dan menyatakan bahwa Upanisad adalah kitab yang tersembunyi (QS 56:78). Beliau mengatakan bahwa Semua kitab suci, termasuk Wedha, berasal dari satu sumber bahwa kitab-kitab suci itu merupakan suatu komentar terhadap satu sama lain dan bahwa kedatanga Islam tidak membatalkan kebenaran keagamam yang terkandung dalam Wedha atau menggantikan pencapaian orang-orang Hindhu
Bab 15: Musik Dalam Islam ,Yunani dan Hindhu ,
Bab 16: Ajaran Nabi Muhammad tentang mencapai Kun/ Ismul Adzhom/ Dhunatamak/ Nama Tak Tertulis Tuhan/ Irama Ilahi Tidak ada isyarat dalam al Quran secara eksplisit untuk menjelaskan musik. Dalam hadits pun tidak ada yang melarang atau mendukung praktek musik. Para penafsir Musik sebagai hal spiritual adalah Ikhwan al Shafa’ (persaudaraan Kesucian) yang memiliki satu ensklopedia tebal tentang filsafat, ilmu pengetahuan dan seni yang dihimpun pada abad ke 4 M/ 10 Hijriah. Dalam bukunya Ikhwan al Shafa menjelaskan bahwa dalam suara musik duniawi terdapat gema suara musik langit yang merupakan kediaman malaikat Tuhan dan para pembantu khususnya, Karya mereka ” Risalah Musik ” dibuka dengan kalimat berikut: ” Setelah menyelesaikan kajian tentang teori seni spiritual yang berada dalam jalur ilmiah dan kajian tentang praktik musik yang sifatnya material dan berada dalam jalur seni, ” Kami mengajukan dalam risalah yang berjudul ”musik” ini untuk mengkaji seni yang terdiri atas aspek material dan spiritual. Ini adalah seni tentang harmoni (ta’lif) yang bisa didefinisikan melalui fungsi proporsi,
Bab 17: Tasbih Para Malaikat Langit dan Semar Punokawan Solawat dari Shaykh ‘Abdur Rahman Chohravi Rahmatullahi ‘alaih yaitu Allahumma Salli wa Sallim ‘alaa Sayyidina Muhammad-in Wa ‘alaa aali Sayyidina Muhammad-i Nilladhee akhbara anna Tasbeeha malaaika-ta’s-samaa-id-dunyaa Sub’haana Zi’l Mulki Wa’l Malakoot, disambung dengan dibawah ini
• Langit 1 (Bulan), tempat Nabi Adam as: Subahana Zil Mulki wal malakuut
• Langit 2 (Merkurius), tempat Nabi Isa as, Nabi Nuh as: Sub’haana Zi’l Izzati wa’l Jabaroot
• Langit 3 (Venus), tempat Nabi Yusuf as : Su’bhaana’l Hayyi’lladhee laa yamoot
Narasi Langit dalam Bagawad Gita
Wahai Arjuna, Orang yang berlindung kepada-Ku, walaupun mereka dilahirkan dalam keadaan yang lebih rendah atau wanita, waisya (pedagang) dan sudra (buruh) Semua dapat mencapai tujuan tertinggi /Kresnaloka. (Bagawad Gita , sloka 9.32)
Bila seseorang meninggal dalam sifat kebaikan, ia mencapai planet-planet murni yang lebih tinggi, tempat tinggal para resi yang mulia (Bagawad Gita , sloka 14.14)
Penjelasan : orang yang berada dalam kebaikan, bentuk kehidupan yang paling murni di dunia material, mencapai susunan-susunan planet yang lebih tinggi, misalnya Brahmanaloka atau Janoloka. Kebahagiaan disini seperti kebahagiaan yang dialami para dewa. Amalan, bahasa Sansekerta berarti murni, yaitu bebas dari sifat nafsu dan kebodohan. Para Penyembah Tuhan yang Maha Esa akan mencapai planet-planet Vaikuntha dan Kresnaloka,
Bab 18: Dialog antara Semar dan Rsi Drona,suatu ketika resi Dorna keluar dari pesanggrahanya. Resi dorna sebagai pertapa agung tentu sangat dikenal sebagai seseorang yang sangat maju dalam hal spiritual.Jika ada sasmita atau pertanda ghaib dari dewata, selalu resi Dorna yang diundang ke sitinggil agung Hastinapura menerjemahkan apa arti itu semua. Resi Dorna adalah seseorang yang waskita, dan dia mendapat sebuah wangsit bahwa dia harus berjalan kepinggir kali untuk mendapat sebuah wejangan tentang dirinya.maka pagi itu sang resi keluar dari pesanggrahanya dan buru buru pergi ke kali sungai gangga
Bab 19 Rokaat Terakhir : Kunci akhir Al Waqi’ah/ Goro-Goro Inti daripada surat al Waqi’ah (arti waqi’ah dalam buku Quran berbahasa Jawa berarti Goro-Goro) yaitu tentang syukur nikmat yang merupakan pintu masuk ke ismuladhom dan pemisahan manusia setelah seleksi alam yaitu golongan kiri,kanan,dan Sabiqunal awwalun. Penjelasan dari setiap golongan adalah sebagai berikut:
, Puisi Para Pencinta, Kajian Kebangsaan dari Poros Poros Langit dan Intelektual, Sarasehan Budaya Kembali ke Jati Diri Bangsa: Belajar dari Dinasti Majapahit.,Tentang Gajah Mada dan Desa Matokan, Kabuh, Jombang . Lintang Kemukus telah muncul makanya sholat dan Doa Pejuang Keadilan dan Kejayaan dilakukan untuk antisipasi saat ini dan menjelang 2012, sekilas tentang Syek Subaqir atau Muhammad al Baqir, Wirid Harian untuk Hajat dan Rizqi dari Syekh Subaqir.
Referensi Pustaka :
1. Insan Kamil, Syeikh Abdul Karim al Jaili, Pustaka Hikmah Perdana, 2005
2. Bhagavad Gita as It Is, Sri Srimad A.C Bahktivedanta Swami Prabhupada, Hanuman Sakti, 2000
3. Tafsir Nurul Quran, Allamah Kamal Faqih, Al Huda, 2006
4. Hakekat Sholat, Imam Khomeini, Misbah, 2000
5. Makrifat Ibadah,Sayid Haydar Amuli,Serambi, 2008
6. Ensiklopedi Wayang Purwa, Drs Suwandono, Ditjen Kebudayaan Departemen P & K,
7. Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam, Prof. Seyyed Hossein Nasr, Mizan, 2003
8. Suluh Sant Mat, Maharaj Charan Singh,Yayasan Radha Soami Indonesia, 1996
9. Tafsir Surat Yasin, Prof .Mohsin Qiraati, Cahaya, 2006
10. Biografi Politik Ali Syari’ati, Prof.Ali Rahnema, Erlangga, 2000
11. Ajaran dan Kehidupan Spiritual Ibnu ’Arabi, Stephen Hirtenstein, Murai Kencana, 2001
12. Citra Bima, Drs. Woro Aryandini, Universitas Indonesia, 2000
13. Kitab Negara Kertagama, Dr Bambang Pramudito, Gelombang Pasang, 2006
14. Imam Mahdi, Proses Gerakan hingga Era Kebangkitan, Prof Ali al Kurani, Misbah, 2004
15. website ,Sejarah Jambi
16. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, Prof.Dr.Slamet Muljana, LKIS, 2006
17. Acara lokakarya Shalat sebagai Mi’rajnya Orang-orang Beriman, 6 Oktober 2004, di Jakarta Islamic Center
18. Husain bin Manshur al Hallaj, Prof. Louis Massignon, 2000, Serambi
19. Manifestasi Ilahi, Mulla Shadra, Pustaka Hidayah, 2004
20. Wisik-wisik Ghoib dari winasis Poros Langit dan Intelektual Independen yaitu kyai Turmudzi dkk
21. Kitab Bait Joyoboyo, Raja Kediri,
22. 14 Manusia Suci, Fatih Guven, 1996
23. Majalah Cempala,Semar,1994
24. Serat Siti Jenar, Tan Khoen Swie, Kediri,1922
25. Website,Naqshabandi Haqqani, United state of America
26. website, Atlantic Geology of Prof.Aryo Santos
Bacaan Lanjutan :
Analisa Bait Joyoboyo : Trisula , Huruf AlloHu Dan Sosialis Hindhu Syiwa
http://www.facebook.com/note.php?note_id=155666468832
Sebuah Pandangan Alternatif : Indonesia Ke Depan
http://www.facebook.com/note.php?note_id=89282228832
http://www.mahdawiat.com/malayu/?p=news&gr=1&mg=

0 comments:

Post a Comment

TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA.
Kapan-kapan komentar disini lagi ya?????