300x300

Tuesday, November 22, 2011

Pendidikan Karakter : Ini solusi Baru Atau Ilusi Baru ?

Sebenarnya Kita Belajar Moral dan Karakter Oleh Contoh-Contoh Dari Lingkungan-Lingkungan Kita, Bukan Dari Yang Di Ajarkan Dalam Kelas, Kan?


Pendidikan Karakter : Solusi atau Ilusi Baru?
Saran Dari Teman
Pend. Karakter Budaya Bangsa dan Semangat Nasionalisme
Saat ini ditengah krisis multidimensi yang mendera bangsa Indonesia, kita memahami akan urgensi pendidikan karakter dan budaya bangsa.....

Re: "Pend. Karakter Budaya Bangsa dan Semangat Nasionalisme"

Saya sangat mendukung pendidikan apa saja, tetapi kalau kita berharap bahwa pendidikan akan mengatasi buruk-nya generasi kita sekarang, bagaiamana bisa?

Anak-anak kita belajar moral dan karakter dari lingkungan-lingungan mereka, misalnya keluarga sendiri, lingkungan sekolah, lingkungan luas, pemerintah, dll, bukan dari yang diajarkan di dalam kelas.

Itu salah satu sebabnya agama (yang mereka belajar sejak lahir) juga gagal, bagaimana moral-nya lingkungan yang mengajarkan, misalnya moral KemenAg saja, maupun moral SDM di dunia pendidikan kita:

"Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."

Selama korupsi jalan lancar, maupun kayaknya makin lama makin gila, bagaimana kita dapat berharap moral anak-anak kita akan lebih baik dari kita. Kurupsi adalah musuh #1 moral dan karakter.... Dan Pendidikan Anti-Korupsi hanya adalah kesibukan saja supaya kita tidak mengancan koruptor, kan? Kita sibuk mengajar pendidikan anti-korupsi sambil koroptor-koruptor melanjutkan korupsi-nya tanpa diganggu, kan?

Coba membayangkan bahwa ini sudah Tahun 2020 dan siswa-siswi kita sudah belajar Karakter dan Anti-Korupsi selama 9 tahun... Apa yang mereka dapat membuat yang berbeda dengan keadaan Tahun 2011?

Maupun kalau korupsi tidak diberantaskan sekarang barangkali akan lebih parah dan lebih sulit diatasi pada tahun 2020.


Kalau anak kita ingin menjadi PNS pada tahun 2020 bagiamana? Apakah mereka akan di-korupsikan pada waktu mereka masuk pekerjaan? Biasanya sebelum anak-anak kita bekerja mereka cukup baik (maupun sangat anti-korupsi) sebenarnya... Seperti kita... :-)

Seteleh pendidikan karakter dan anti-korupsi, apa yang mereka dapat membuat yang berbeda dengan keadaan Tahun 2011?

Anak-anak bukan masalah-nya, mengapa mereka menjadi targetnya? Itu generasi yang dewasa sekarang yang perlu diperbaiki supaya menjadi contoh moral dan kejujuran...

Tanpa kita memberantas korupsi sekarang dan mencontohkan bangsa yang bertanggungjawab dan moral kepada anak-anak kita hanya dapat berharap mereka akan mirip kita.....


Bagaimana mereka bisa Bersemangat Nasionalisme kalau orang tua-nya masih salut musuh dan penghianat negera mereka - KORUPTOR?

Kita perlu strategi-strategi untuk memberantaskan korupsi sekarang... Jangan tinggalkan beban-nya untuk anak-anak kita, kasihan... Ayo!

Re: "tetapi kalau kita berharap bahwa pendidikan akan mengatasi buruk-nya generasi kita sekarang, bagaimana bisa?" Pasti bisa! Saya berkeyakinan bahwa Pendidikan berbasis Karakter dan Budaya Bangsa dgn menjadikan sekolah dan rumah menjadi sentral pendidikan akan dapat memberi solusi terhadap permasalahan bangsa walaupun hasilnya baru akan terlihat dalam jangka panjang. Mungkin dapat diandaikan kalau pendidikan karakter adalah secercah cahaya dikegelapan malam.

Kalau anda percaya bahwa "pendidikan karakter adalah secercah cahaya dikegelapan malam", ya ikut kepercayaan-nya....

Tetapi membenarkan lingkungan mereka dulu... Rakyat kita...
Pendidikan Karakter adalah alat untuk Meningkatkan Karakter, Bukan Solusi Untuk "Social Change" (Yang kita tidak berani melaksanakan!)

Re: "Saya sangat mendukung pendidikan apa saja, tetapi kalau kita berharap bahwa pendidikan karakter akan mengatasi buruk-nya generasi kita sekarang, bagaiamana bisa?"

Saya juga mendukung pendidikan karakter di mana tujuan-nya adalah untuk meningkatkan kemampuan untuk mencapaikan "personal goals" atau di mana tujuan-nya adalah menyiapakan pelajarnya untuk berfungksi lebih efektif dalam lingkungan... Tetapi di mana yang diajarkan tidak sesuai dengan kenyataan di lingkungan mereka, bagaimana mereka dapat percaya dan mendalami.

Di mana lingkungan-nya sudah baik tidak ada konflik antara yang mereka meliat dan yang mereka "mendengar" dan dapat bermanfaat untuk memperkuatkan karakter.


Tetapi di Indonesia di mana yang mencuri (koruptor), yang merugikan bangsa-nya sendiri (penghianat) dan di hormati oleh orang tua-nya sendiri maupun dilindungi oleh sistem hukum... Bagaiamana bisa?


Supaya pendidikan karakter dapat berhasil kita perlu membenarkan lingkungan mereka duluan... Rakyat kita....


Saran Dari Teman Lain
Re: :Secara sederhana nasionalisme adalah seperti ibu saya yang hanya lulus SD tetapi memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk bersekolah tinggi dengan jaminan darah dan keringatnya. Nasionalisme adalah bercerita dan berkisah dengan bahasa sederhana tentang keberhasilan anaknya kepada para ibu di desa sehingga mereka kelak termotivasi. Nasionalisme adalah merelakan rumahnya berantakan dan bising karena anak-anak desa kecil datang belajar tentang masa depan."
Apakah Pemerintah Kita Konsistan?
"Persoalannya adalah pada konsistensi dalam melaksanakan kebijakan". Tetapi kami kira pemerintah kita adalah sangat konsistan dalam satu hal, yaitu kalau sesuatu gagal, mereka langsung mencari solusi ajaib baru tanpa menganalisa secara rinci Apa Sebabnya Solusi Kemarin Gagal, Maupun Bagaimana Kita Dapat Berusaha Supaya Solusi Kemarin Dapat Berhasil.

Mengapa Pendidikan Agama Gagal Sebagai Obat Untuk Meningkatkan Moralitas Dan Karakter Masyarakat Kita? Apa Masalah-nya? Mutu SDM Di Tingkat Manajemen Pendidikan Agama Lemah? Proses Bedah Kurikulum Yang Tidak Tepat? Silabus-Silabus Yang Tidak Tepat? Metodologi Untuk Melaksanakan Yang Tidak Tepat? Mutu SDM Yang Melaksanakan Pendidikan Yang Lemah? Moralitas Rakyat Yang Tidak Sesuai Dengan Moralitas Dan Karakter Yang Diajarkan (tidak kontekstual)? Dll.

"Pendidikan Agama Yang Bermutu" Dapat Berhasil Untuk Meningkatkan Kesadaran dan Pengertian Masyarakat Terhadap Isu-Isu Moralitas Dan Karakter, Tetapi Mereka Hanya Dapat Mengatasi Korupsi, Keadilan, dan Kemiskinan Kalau Mereka Berusaha. Maling Uang Negara, Dan Penghianat Negara Kita (Koruptor), Tidak Akan Dipengaruhi Oleh Pendidikan Agama Maupun Pendidikan Karakter.

Yang perlu ditanya adalah Apakah Pendidikan Karakter Akan Berhasil Kalau: Mutu SDM Di Tingkat Manajemen Pendidikan Kita Lemah? Proses Bedah Kurikulum Yang Tidak Tepat? Silabus-Silabus Yang Tidak Tepat? Metodologi Untuk Melaksanakan Yang Tidak Tepat? Mutu SDM Yang Melaksanakan Pendidikan Yang Lemah? Moralitas Rakyat Yang Tidak Sesuai Dengan Moralitas Dan Karakter Yang Diajarkan (tidak kontekstual)? Dll.?

Karena Pendidikan Agama Sudah Mempunyai Infrastruktur, Guru-Guru, Dan Niat Untuk Belajar Oleh Semua Masyarakat, Mengapa Coba Melaksanakan Pendidikan Karakter Kalau "Pendidikan Agama Yang Bermutu" Dapat Berhasil Menghadapi Isu-Isu Moral Dan Karakter Untuk Rakyat?
Silabus, SDM Bermutu, dan Metodologi Yang Tepat Adalah Kuncinya!
Apakah kita mungkin dapat berharap anak-anak kita akan Aktif (maupun Pro-Aktif), Kreatif, dan Mampu Berkontribusi Kepada Perkembangan Indonesia dengan Pembelajaran-Pasif?

0 comments:

Post a Comment

TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA.
Kapan-kapan komentar disini lagi ya?????