300x300

Monday, December 12, 2011

Jejak Pengabdian BANSER

Banser atau Barisan Ansor Serbaguna merupakan tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor. Ia sebagai kader penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan yang keanggotaannya memiliki kualifikasi disiplin dan dedikasi tinggi, ketahan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan dapat mewujudkan cita-cita organisasi dan kemaslahatan umum.
Pada halaman ini disajikan secara singkat pengabdian Banser di berbagai daerah yang pernah dipublikasikan oleh berbagai media massa, dengan maksud agar masyarakat luas dapat memperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang Banser khususnya dan GP Ansor pada umumnya. Rekaman data dimulai tahun 2005.
  • 30 Banser Jatim Bangun Rumah Di Aceh (Januari 2005)
Sebanyak 30 orang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur dengan keahlihan tukang bangunan diberangkatkan sebagai relawan untuk membangun rumah swadaya bagi rakyat Aceh pasca tsunami hasil kerjasama GP Ansor Pusat dan Walubi (Wali Umat Buddha Indonesia) Pusat. Banser Jatim ini merupakan pioner dari Banser lain se-Indonesia yang akan berangkat ke Aceh secara bergiliran untuk mengabdikan diri. (MIO/Nuonline/hr)
  • Banser Kebumen Laksanakan Kerja Bakti dan Bakti Sosial di Lokasi Bencana (Desember 2005)
150 anggota GP Ansor dan Banser Kebumen melakukan kegiatan sosial kerja bakti ratusan anggota Banser dan Ansor Kebumen di Desa Argopeni, Karangduwur, dan Srati, Kecamatan Ayah, Kebumen yang terkena musibah tanah longsor. Ketua GP Ansor Kebumen Mohamad Sudjangi didampingi Komandan Banser K Mansur Durmuji menjelaskan, pihaknya menerjunkan 150 personel untuk bekerja bakti membongkar longsoran bukit di Ayah itu selama lima hari. Kegiatan sosial ini dapat membersihkan jalan dan jembatan, serta menormalkan aliran sungai yang tertutup lumpur.
Dia menyatakan, kerja bakti itu dilakukan lantaran bila tidak segera ditangani, longsoran bukit yang ada bisa mengancam mobilitas warga di beberapa desa pantai selatan, antara lain Desa Argopeni, Karangduwur, Jintung, dan Pasir (Kecamatan Ayah), serta Desa Karangbolong Buayan.
  • Banser di Seluruh Indonesia Amankan Perayaan Natal (Desember 2005)
Barisan Serba Guna (Banser) yang merupakan bagian dari GP Ansor turut mengamankan perayaan Natal tahun 2005 dengan menurunkan 11.430 personelnya di 1.175 gereja yang berada di 29 propinsi seluruh Indonesia.
Para anggota Banser tersebut mulai turun ke lapangan mulai pukul 17.00 waktu setempat tanggal 24 Desember ketika umat Kristiani mulai melakukan Misa sampai dengan 02.00. Mereka dibagi dalam pengamanan di jalan raya (Pamlantas), pengamanan di pintu masuk (Pamgerbang), dan pengamanan seputar gereja (Pampatroli). Tradisi pengamanan gereja oleh Banser sudah berlangsung cukup lama sebagai wujud toleransi beragama dari Nahdlatul Ulama. Bahkan pada tahun 2000 di Mojokerto, terdapat anggota Banser yang meninggal karena mengamankan bom yang mau meledak di gereja. (NUonline, MI, SP/hr)
  • Banser DKI Jakarta Amankan Rumah Komunitas Eden (Desember 2005)
Satkorwil Banser DKI melakukan pengamanan sebuah rumah yang menjadi tempat berkumpul sebuah aliran yang menyebut diri sebagai Komunitas Eden di Jalan Mahoni 30 Jakarta Pusat. Komandan Satkorwil Banser DKI Jakarta, Avianto Muhtadi menyatakan, khusus di rumah Komunitas Eden, pihaknya menurunkan 25 personil guna mengantisipasi ancaman gangguan di rumah tersebut. Pasalnya beberapa hari sebelumnya rumah tersebut sempat dikepung oleh ratusan orang karena dianggap sebagai tempat aliran sesat.
  • Banser Seluruh Indonesia Turut Amankan Tahun Baru (Januari 2006)
Pada perayaan Natal lalu Banser turut berpartisipasi mengamankan gereja-geraja yang menjadi tempat ibadah umat Kristiani. Namun untuk perayaan pergantian tahun 2006 Banser juga akan mengamankan tempat-tempat yang menjadi sentra-sentra ekonomi, seperti pusat perbelanjaan (mal), pabrik-pabrik dan kawasan pemukiman penduduk. Komandan Satkornas Barisan Serbaguna GP Ansor (Banser), H. Tatang Hidayat, pelebaran konsentrasi pengamanan itu dilakukan karena pergantian tahun 2005 ke 2006 tersebut tidak hanya dirayakan oleh umat Kristiani saja, melainkan semua masyarakat. Oleh karenanya pengamanan tidak hanya dipusatkan pada tempat ibadah saja. Untuk keperluan itu, ungkap Tatang, Satkornas Banser telah menginstruksikan kepada Satkorwil dan Satkorcab Banser se-Indonesia agar turut berpatisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban pada perayaan tahun baru ini. (Nuonline/hr)
  • Banser Menjadi Pionir Evakuasi Korban Bencana Banjarnegara (Januari 2006)
Evakuasi korban longsor di dukuh Gunungraja desa Sijeruk Banjarmangu Banjarnegara mengalami keterlambatan, meski tujuh alat berat telah diterjunkan. Disamping karena medan yang sulit, tim evakuasi korban ternyata tidak cukup mengenal lokasi longsor. Beruntung ada sejumlah anggota Banser yang berasal dari penduduk setempat dan benar-banar faham lokasi musibah.
Bahkan, sejak awal atau hanya beberapa jam setelah longsor terjadi, Hilal bersama puluhan anggota Banser langsung terjun ke lapangan untuk meng-evakuasi korban baik yang hidup, maupun yang meninggal. Sebelum ada relawan yang datang, PCNU setempat langsung mengerahkan Banser, terutama yang berasal dari sekitar desa sekitar daerah longsor. (Nuonline)
  • PCNU Jember Turunkan 200 Banser Bantu Evakuasi Korban Banjir Jember (Januari 2006)
PCNU Jember, Jawa Timur, menurunkan 200 anggota Barisan Serbaguna (Banser) guna membantu mengevakuasi korban bencana banjir bandang dan longsor di Desa Kemiri, Kacamatan Panti dan Arjasa, Jember.
Bencana banjir dan tanah longsor di Jember mengakibatkan 57 orang tewas dan ratusan rumah roboh. Selain itu, anggota PCNU juga telah membagikan ratusan bungkus nasi untuk para korban yang saat ini telah dievakuasi di beberapa tempat yang lebih aman. (ant/hr)
  • Ratusan Banser Bantu Bersihkan Puing Akibat Gempa di DIY (Juni 2006)
Tidak kurang dari 300 personil Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DIY dibantu 80 personil Banser dari Purworejo, Jawa Tengah, membantu warga Karanganom, Wonokromo, Pleret, Bantul, mengevakuasi puing-puing bangunan rumah warga yang hancur akibat gempa. Sebelumnya, warga dilarang mengurusi puing-puing karena dikhawatirkan terjadi gempa sususulan.
Kegiatan tersebut didukung oleh Dinas Pertanian dan Dewan Ketahanan Pangan DIY, dan dimediasi oleh Tim Solidaritas Kemnusaiaan (TSK). Pada kesempatan itu Dinas Pertanian memberikan bantuan berupa sembako untuk sembilan dusun di Kecamatan Pleret. Masing-masing dusun mendapatkan 300 kg beras, gula, mie instan, telur, kecap, dan minyak goreng.
Dinas Pertanian juga memberikan bantuan sejumlah 225 set alat bongkar berupa; cangkul, cangkul garpu, trisula, linggis, skrop, dan martil. Pemberian tersebut diberikan oleh Ramana Kamal dan diterima oleh Sofyan, perwakilan kepala dusun yang juga komandan Banser kecamatan Pleret. (aji)
  • Banser Kerahkan Sekitar 3.000 personil Bantu Amankan Arus Mudik-Balik Lebaran 1427 H
Banser PP GP Ansor mendirikan posko-posko lebaran dalam rangka membantu kelancaran arus mudik maupun arus balik di sepanjang jalur Pantura.
Posko-posko ini didirikan di tempat-tempat strategis di sepanjang jalur sejak H-3 sampai H+6 Lebaran guna membantu kerja aparat keamanan.
Menurut H Tatang, Kasatkornas, Banser telah memberikan sumbangsihnya buat masyarakat. Meski hanya sekadar membantu kelancaran arus mudik, kerja banser perlu dihargai. Sebab tanpa kelancaran ini, pasti masyarakat mengeluh di jalan. Karena tidak dapat menikmati perjalanan mudiknya dengan santai dan nyaman. (aji)
  • Banser Bantu Korban Reruntuhan Rumah
Senin, 29 Oktober 2007 15:59
Jember, NU Online
Sebanyak 100 sukarelawanan Barisan Serbaguna (Banser) Ansor dan PCNU Jember, Jawa Timur, memberikan bantuan warga korban puting beliung di Desa Sumberbaru dan Desa Sumber Bringin, Kecamatan Sukowono, Jember, Minggu (28/10).
“Mereka akan membantu membuat dapur umum, tenda-tenda darurat dan membersihkan puing-puing rumah yang dihempas angin,” kata Ketua PCNU Jember KH Muhyiddin Abdussomad, Senin.
Menurut dia, personil Banser itu akan bekerja membersihkan bekas bencana selain keluarga yang menjadi korban bakal dibantu beras sebanyak 20 kg ditambah minyak goreng dan mie.
“Target pembukaan dapur umum. Selain korban akan dibantu beras sebanyak 20 kilogram per rumah. Saat ini stok beras yang ada 1 ton dan bisa bertambah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Pemkab Jember Sudjak Hidayat mengatakan, Pemkab Jember telah mengalokasikan dana bencana untuk membantu korban puting beliung.
“Dana itu, diambil dari pos dana tak terduga APBD 2007. Sebagian dana sudah langsung didrop ke kecamatan untuk membantu perbaikan rumah ,” kata Sudjak.
Sementara itu, sejumlah warga korban puting beliung di Kecamatan Sukowono mengaku masih menunggu bantuan dari pemerintah kabupaten karena tidak ada biaya untuk memperbaiki rumah yang rusak.
Selain itu, minta pemkab segera mengirimkan bantuan berupa bahan makanan karena sebagian warga tidak bisa mencari nafkah karena rumahnya rusak. Arifin, salah seorang warga Desa Sumberbaru, Kecamatan Sukowono, Jember, mengatakan akibat bencana puting beliung atap rumahnya rusak sehingga saat hujan turun pasti bocor. “Saya belum ada uang untuk memperbaiki,” katanya. (ant/lip)
  • Tangani Pengungsi, Ansor Buat Posko Terpadu
Blitar (GP-Ansor): Meski Gunung Kelud belum meletus, namun semua penduduk tetap diminta waspada dan tidak melakukan tindakan yang membuat panik pengungsi. Bahkan kader Ansor bersama penduduk diminta menyatu dan saling bahu membahu.
“Saat ini Ansor sudah membuat sekitar 11 Posko terpadu yang tersebar di sejumlah tempat pengungsian.” Demikian dikatakan Ketua PC Ansor Blitar, Imam Kusnin kepada gp-ansor.org di Blitar, 29 Oktober 2007.
Ditambahkanya, keberadaan posko terpadu tersebut juga ditambah dengan lima kader Ansor yang piket setiap harinya menjaga dan membantu kebutuhan pengungsi di sekitar posko. “Posko terpadu tersebut setiap harinya diisi lima kader yang piket untuk membantu pengungsi,” ujarnya.
Menurut Kusnin, ada sekitar 300 personil Banser yang sudah siaga guna membantu Satkorlak dan aparat pemda setempat, terutama dalam membantu evakuasi pengungsi, distribusi makanan dan obat-obatan serta dapur umum. “Kondisinya memang makin gawat, karena itu PC-PC Ansor sekitarnya sudah siaga,” katanya.
Lebih jauh kata Kusnin, beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengirimkan armada mobil yang datang dari Ansor Jakarta, dikomondoi Avianto. Armada mobil ini melayani kebutuhan pengungsi yang membutuhkan apa saja. Jadi armada ini terus bergerak dan mobile ke mana saja,” tegasnya.
Yang jelas, kata Kusnin, setiap hari dilakukan pengecekan ke beberapa desa yang penduduknya belum mau mengungsi. Ansor berusaha mendekati secara persuasif kepada penduduk tersebut agar bersedia mengungsi untuk menghindari korban yang lebih banyak bila sewaktu-waktu gunung Kelud meletus. (eko)
  • Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2008 di Surabaya: Ansor Siagakan 1.630 Banser
Surabaya (GP-Ansor): Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2008, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya menyiagakan 1.630 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Mereka bakal difungsikan untuk menjaga tempat-tempat vital yang ada di Kota Pahlawan seperti tempat-tempat ibadah dan kantor-kantor perwakilan negara asing.
Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Surabaya, Muhammad Asrori Muslikh SAg, Jumat (21/12) mengatakan, pengamanan Banser untuk Natal dan Tahun Baru merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama yang pernah dilakukan antara GP Ansor dengan Persatuan Gereja Indonesia (PGI). Menurutnya, untuk menurunkan anggota Banser saat perayaan tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
Asrori menjelaskan, sedianya ribuan anggota Banser tersebut akan disebar di 31 kecamatan. Selain itu, lanjut dia, sebanyak 10 anggota akan ditempatkan di masing-masing ranting. “Mereka siap dihubungi 24 jam. Bahkan kita sudah sediakan alat komunikasi,” ujarnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata Asrori, Banser selalu ikut mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Dan untuk saat ini, terdapat lima titik yang rencananya akan mendapat pengamanan serius. Kelima titik tersebut terdapat di beberapa wilayah seperti Surabaya Selatan, Surabaya Barat, Timur, Utara, dan Pusat.
“Untuk sementara kita tidak bisa menyebutkan tempat-tempat mana yang akan mendapat pengamanan ketat, yang jelas saat Natal dan Tahun Baru Banser sudah siaga di tampat,” kata dia.
Sementara, Komandan Banser Kota Surabaya, M Irsyad mengatakan meski ribuan Banser disiagakan untuk mengamankan perayaan tersebut, tidak semuanya diterjunkan dalam satu hari.
Irsyad menjelaskan, dari 3.117 anggota Banser yang ada, sebanyak 125-150 personel setiap hari akan berada di titik pengamanan. Sisanya, lanjut dia, tetap disiagakan namun dalam kondisi standby.
Dia menyebutkan, beberapa tempat yang bakal mendapat pengawalan Banser di antaranya tempat-tempat yang berada di jalur protokol. Selain itu, Banser juga bakal diterjunkan di sekitar Dermaga Ujung-Kamal serta Tugu Pahlawan.
“Itu konsep tahun lalu, sementara untuk tahun ini kita masih terus berkoordinasi. Namun yang jelas Banser tetap akan ikut andil dalam mengamankan Natal dan Tahun Baru,” tutur Isryad.
Mengenai kemungkinan adanya penambahan personel, Irsyad mengatakan kemungkinan hal itu bisa dilakukan. Hal ini mengingat total anggota Banser yang ada di Surabaya sebanyak 3.117 orang. “Kita lihat saja berapa kebutuhanya nanti,” katanya.(dtm/aji)
  • 15 Ribu Banser Siap Amankan Natal dan Tahun Baru
Jakarta, NU Online
Sebanyak 15 ribu anggota Barisan Anggota Serbaguna (Banser) telah disiapkan untuk mengamankan perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2008. Jumlah anggota sebanyak itu disiagakan untuk membantu aparat kepolisian dalam pengamanan dua malam ‘sakral’ tersebut di seluruh Indonesia. Di DKI Jakarta, dikerahkan 150 personil.
“Setiap tahun, kita adakan seperti ini untuk meneguhkan bahwa kita hidup dalam negara yang beragam. Dan, kita hidup di tengah-tengah perbedaan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Syaifullah Yusuf, di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (22/12).
Gus Ipul—begitu ia akrab disapa–menjelaskan, pengerahan anggota Banser sudah mendapat persetujuan dengan aparat kepolisian dan pihak Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Tempat-tempat yang diamankan di antaranya gereja, tempat perbelanjaan, perempatan-perempatan dan sejumlah titik keramaian lainnya.
“Sekarang, kita tinggal melanjutkan pengamanan di tempat-tempat keramaian sudah mulai dilakukan,” ujar Gus Ipul yang juga mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Adang Firman, mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi adanya ancaman teror di Ibukota. “Ancaman teror masih ada, kita masih terima laporan-laporan lewat SMS (layanan pesan singkat). Tapi, sejauh ini belum serius,” ujarnya.
Ia mengatakan hal tersebut usai Apel Pelayanan Publik dan Pengamanan Natal dan Tahun baru 2008 di Markas Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (22/12).
Menuru Firman, banyak pelaku terorisme yang hingga saat ini belum ditangkap. Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri. “Saya juga minta kepada rekan-rekan pers untuk membantu menyejukkan suasana,” pintanya kepada wartawan.
Firman kembali menegaskan, untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru telah disiagakan sebanyak 17.600 petugas. 15 ribu di antaranya berasal dari Kepolisian. Sedangkan sisanya merupakan gabungan dari TNI dan polisi pamong praja. (rif/dtc)
  • Amankan Pilgub Ekstra, 1.350 Banser Dikukuhkan
SAMPANG – Untuk membantu mengamankan pelaksanaan pemungutan suara ulang Pilgub Jatim putaran ekstra yang dijadwalkan 21 Januari nanti, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sampang bakal mengerahkan ribuan pasukan Barisan Serbaguna (Banser). Kepastian ini, terungkap dalam pengukuhan Banser di Lapangan Remambo Kelurahan Dalpenang kemarin (7/1).
Ketua GP Ansor Sampang KH Abdullah Mansyur mengatakan, pengukuhan personel Banser ini dilakukan guna membantu aparat mengamankan jalannya pencoblosan ulang Pilgub Jatim di Sampang. Termasuk, mendukung terwujudnya suasana dan kondusifitas di Sampang. “Sehingga, masyarakat nantinya merasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Dijelaskan, jumlah Banser yang dikukuhkan sekitar 1.350 orang. Rinciannya 540 personel Banser dikukuhkan di Lapangan Remambo Kelurahan Dalpenang dan 810 sisanya dikukuhkan di Lapangan Kecamatan Jrengik. “Rencananya, pengukuhan Banser ini dipimpin Gus Saifullah Yusuf. Tapi karena menghadiri acara di Bangkalan, maka beliau tidak bisa hadir,” terangnya.
Dia menambahkan, tugas yang diemban personel Banser nantinya akan disesuaikan dengan daerah pemilihan (dapil)-nya. 540 personel Banser yang dikukuhkan di Lapangan Remambo Kelurahan Dalpenang misalnya, mewakili dapil I yang meliputi Kecamatan Kota Sampang, Pangarengan, dan Torjun dengan total jumlah desa sebanyak 36. “Masing-masing desa, mengutus 15 personel,” paparnya.
Sementara 810 personel yang dikukuhkan Jrengik, akan membantu pengamanan pelaksanaan pencoblosan ulang di dapil II yang meliputi Kecamatan Kedungdung, Tambelangan, Jrengik, dan Sreseh. “Ratusan pasukan Banser ini, berasal dari 54 desa,” imbuhnya.
Ketua GP Ansor Korwil Madura H Abdullah yang ditemui koran ini mengatakan, pihaknya berharap kepada segenap anggota Banser agar melaksanakan tugas dan membantu aparat keamanan guna mewujudkan Sampang yang kondusif. “Jangan lupa, ajak semua saudara dan tetangga kita mencoblos dan memilih pemimpin sesuai hati nuraninya masing-masing,” pungkasnya. (yan/ed)
Pengadian Banser
  • Pengabdian Banser Ponorogo: Rehab Rumah    Tak Layak Huni Milik Warga
Ponorogo (GP Ansor Online): Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sebagai kader inti yang menjadi bagian integral GP Ansor sudah mulai melakukan perubahan internal. Perubahan paradigma Banser yang sebelumnya berorientasi militeristik telah ditinjau ulang karena tidak sejalan lagi dengan semangat zaman. Kini Banser merupakan organisasi sosial keagamaan dengan semangat civil society. Ini berarti Banser ke depan ditempatkan menjadi sayap kekuatan GP Ansor yang berorientasi pada kerja-kerja kemanusiaan yang konkret, peduli, dan ramah.
Kekuatan Banser senantiasa menjadi alat kepanjangan GP Ansor untuk menolong dan bertindak demi kemanusiaan, khususnya bagi warga NU, umat Islam, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Banser tidak hanya bertugas mengamankan situasi dan kondisi lingkungan dimana kekuatan Banser berada. Akan tetapi Banser telah membentuk Unit – Unit Khusus diantaranya Unit Khusus Banser Tanggap Bencana, yang bertugas untuk menyelamatkan masyarakat dari penderitaan hidupnya, baik penderitan akibat bencana alam yang sering terjadi, maupun penderitaan sosial dan ekonomi.
Pelatihan-pelatihan ketrampilan menjadi prioritas Banser, sehingga dengan demikian paradigmanya terus bergeser ke arah pemberdayaan masyarakat sipil yang berorientasi kemanusiaan dan profesionalisme.
Salah satu implementasi nyata pengabdian Banser ditunjukkan oleh Satkorcab Banser Kabupaten Ponorogo. Selama seminggu, Senin – Minggu, 21 – 27 Juni 2010 Banser Ponorogo melakukan rehab rumah ibu Kumi yang tidak layak huni di Dukuh Mirah RT. 03/RW. 02 Desa Nambangrejo, Sukorejo Ponorogo.
Hasil kerja Banser yang tidak kenal lelah ini, kini telah dapat dinikmati oleh Ibu Kumi bersama kedua anak angkatnya.Kegiatan serupa juga telah dilakukan Banser Satkorcab 34-XII Ponorogo terhadap rumah milik Ibu Boini di Dusun Sembung, Desa Gandu Mlarak Ponorogo.

Add From :
http://gp-ansor.org/

0 comments:

Post a Comment

TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA.
Kapan-kapan komentar disini lagi ya?????