300x300

Wednesday, October 12, 2011

PROBLEMA ANAK USIA DINI

PROBLEMA ANAK USIA DINI
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas rahmatnya. Kami dapat menyelesaikan tugas problematika pada anak usia dini. tugas ini saya selesaikan untuk memenuhi nilai mata kuliyah Bahasa Indonesia.
            Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat dari berbagai pihak. Maka dari itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak Samari selaku Rektor UNP Kediri
2.      Dr.M. muarifin M. pd.
3.      Orang tua saya yang selalu membantu memberi dukungan maril dan do’a.
Kami bias menyelesaikan makalah ini dengan baik.
                        Dengan penuh keterbatasan kami kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh                dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini yang akan datang. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.Semoga bermanfaat.





                                                                                                            Penyusun 



I.        Pendahuluan.
Problematika pengelolaan program AUD. Merupakan berbagai masalah yang terjadi dalam pengelolaan program anak usia dini. Pengelolaan meliputi hal-hal yang menyangkut penyelengaraan program.Proses pembelajaran dan evaluasi program usia anak dini.
Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat tentang anak usia dini. Dimana seluruh aspek perkembangan anak mengalami perkembanga sangat pesat. Untuk itu kami akan sedikit memberikan pengertian tentang anak usia dini. Perhatian orang tua , kurikulum, manajemen dan sarana prasarana. Kami memberikan sedikit uraian ini bukan untuk mengurui tetapi. Kami hanya ingin belajar bersama dengan pembaca, apabila sesuai uraian ini bias dijadikan sebagai pegangan sekilas tetapi apabila ada kekurangan kami berharap bisa berdiskusi bersama dan membenahi pula. Laksana taka da gading yang tak rapuh.
     Demikian sedikit pemaparan pembukaan pembahasan uarian yang akan kami sajikan kepada pembaca.

II.      Metodotogi.
Tugas ini merupakan suatu tugas yang kami dapat dari proses.Membaca dan mengunduh materi dari sumber elektronik dan non elektronik. Dimana kami memilah dan memilih isi materi yang akan kami sajikan kepada pembaca.

III.   Hasil Dan Pembahasan.
A.    Perhatian Orangtua Pada Usia Dini
1.      Pengertian perhatian:
Perhatian adalah pemusatan energy phihis tertuju pada suatu obyek diserti kesadaran aktivitas yang sedang dilakukan. Perhatian orangtua pada anak dini usia merupakan proses yang aktif dan dinamis, karena dorongan memperhatikan yang penting, menonjol. Perhatian tergantung pada kesiapan mental, intensitas, memerlukan konsentrasi.

Perhatian harus distuktur melalui perilaku orang tua sebagai pembimbing / penolong tumbuh kembang anak dini usia melalui tiga prinsip.
a.       Prinsip pertama : penetapan tujuan yang akan dicapai.
Anak dini usia dalah manusia muda, manusia muda dibimbing / ditolong untuk sampai pada tujuannya, yaitu manusia dewasa sebagai:
-          Pribadi yang mandiri
-          Pribadi yang matang
-          Pribadi yang produktif
-          Pribadi yang mengenal, menerima dan mengelola emosi.

1.      Manusia dewasa sebagai pribadi yang mandiri
Ahli – ahli bimbingan mortensen, jones, shertzevel stone, ( dalam mohammad surya, 1988 ), mengemukakan:
-          Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagai mana adanya.
-          Menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis.
-          Mengarahkan diri
-          Mewujudkan diri
1.      Fungsi kemandirian yang pertama, yaitu mengenal diri sendiri dan lingkungan, meliputi kemampuan pengenalan terhadap keadaan, potensi, kecenderungan, kekuatan dan kelemahan diri sendiri seperti apa adanya. Disamping itu fungsi ini juga mencangkup pengenalan terhadap berbagai kondisi obyektif yang ada diluar diri sendiri, khusunya didalam lingkungan hidup sehari-hari.
2.      Fungsi kemandirian yang kedua, yaitu menerima diri dan lingkungan, menuntut agar individu yang bersangkutan bersikap positif dan dinamik terhadap kondisi obyektif yang ada dilingkungannya. Sikap menerima secara positif dan dinamik ini perlu didahukui oleh pengenalan diri dan lingkungan sebagaiman tersebut pada fungsi pertama.
3.      Fungsi kemandirian yang ketiga, mengambil keputusan, menuntut kemampuan individu untuk menetapkan satu pilihan dari berbagai kemungkinan yang ada berdasarkanpertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan sering kali amat berat dilakukan, lebih-lebih kalau pada diri seorang masih terjadi kekurangan, serasian antara kenyataan dan penerimaan terhadap kondisi lingkungan.
4.      Fungsi kemandirian yang keempat, yaitu mengarahkan diri sendiri, menuntut kemampuan individu untuk mencari dan menempuh jalan agar yang menjadi kepentingan dirinya dapat tersengelarakan secara positif dan dinamik.
5.      Fungsi kemadirian yang kelima, yaitu mewujudkan diri sendiri, merupakan kebulatan dan kemantapan, sertai kewujudan keseluruhan fungsi-fungsi tersebut diatas. Bila fungsi kelima itu dapat terbina pada diri individu, maka individu tersebut mampu merencanakan dan menyelengarakan kehidupan diri sendiri, baik sehri-hari maupun jangka menengah dan panjang.

2.      Manusia dewasa sebagai pribadi yang matang (sehat mental dan fisik)
Manusia dewasa adalah orang yang berkompeten, efektif dan berfungsi. Gordon allport (dalam Charles M. Shelton sj. 1983), mengemukakan kepribadian yang matang mempunyai 6 ciri yaitu:
-          Rasa ingin berkembang
Seorang pribadi yang dewasa mampu mengatasi dirinya sendiri.Kedewasaan dipandang sebagai investasi diri sendiri dalam kegiatan kegiatan yang tujuannya melapaui dirinya yang sekarang.
-          Bergaul dengan orang lain dengan hangat
Rasa diri yang makin berkembang dari orang dewasa, memungkinkan perkambangan yang lebih mendalam dan personal pada hubungan manusiawi.
-          Adanya penerimaan diri
Pribadi yang dewasa cenderung untuk bersikap realisties terhadap situasi hidupnya, pribadi semacam ini akan menangapi kebutuhan-kebutuhan dirinya secara realisties.
-          Memilki persepsi, kemampuan dan tugas-tugas yang realistis.
Pribadi yang dewasa memiliki gagasan yang realistis sesuai dengan kemampuannya.Sikap dan keterampilan interaksi personalnya dengan masyarakat.Pribadi semacam ini mampu mengahadapi berbagai tugas yang bermacam-macam dan mampu pula memberikan suatu wawasan.
-          Obyektitivitas: memilki wawasan dan rasa humor
Pribadi yang dewasa mempunyai pemahaman akan dirinya yang didasarkan pada pengrtian murni tentang siapakah dia sesunguhnya.pemahaman terhadap diri sendiri akan meningkatkan interaksinya dengan orang lain dan dunia luar.
-          Mempunyaifilsafat hidup yang menyatu
Seorang pribadi yang dewasa telah mengembangkan filsafat hidup yang menyatukan berbagai macam unsur: nilai, tujuan, dan pandang-pandangan, yang membuat hidupnya menjadi terarah.
3.      Manusia dewasa sebagai produktif
Pribadi yang produktif mempunyai keinginan untuk mendapat sesuatu yang riil. Agar dapat bertahan hidup setiap manusia harus mempunyai kesanggupan dalam hal:
-          Menerima benda dari orang lain.
-          Mengambil benda dari orang lain.
-          Memelihara benda dari orang lain.
-          Mempertukarkan benda dari orang lain.

4.      Manusia dewasa sebagai pribadi yang dapat mengenal, menerima dan mengelola emosi
a.      Prinsip pertama : manusia dewasa dapat mengenal emosi sebagai berikut:
-          Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit.
-          Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian.

Putus asa, dan menjadi patologis, depresi berat.
-          Rasa Takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was was, perasaan takut sekali, waspada.
-          Kenikmatan :bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, bangga, terhibur.
-          Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasih.
-          Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
-          Jengkel : hina, jijik, muak, benci, tidak suka.
-          Malu : rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.

Manusia dewasa dapat menerima dan mengelola emosi dengan cara:
-          Mengeksplorasi kekuatan emosi dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif dan produktif.
-          Mengeksplorasi kekuatan  emosi yang tidak menekan atau melampiaskan pada kegiatan-kegiatan yang negative.

b.      Prinsip kedua: egigihan memecahkan masalah serangkaian permasalahan akan terjadi dalam membawa anak dini usia (manusia muda) ketingkat manusia dewasa. Orang ua/ pembimbing harus mempunyai daya tahan luar biasa dal;am memahami dan memcahkan masala-masalah yang diahdapi, itulah yang disebut kegigihan.
Masalah yang ditemukan antara lain. :
1.      Bagaimana menerapkan nilai-nilai kehidupanyang terjadi masalah dasar dalam hidup yaitu.
-          Mengelola kehidupan yang disangka buruk tetapi berikhtiar supaya dapat hidup yang lebih baik.
-          Mengelola pekerjaan (karya) untuk menambah kerja (gairah kerja) untuk kedudukan, kehormatan dll.
-          Mengelola waktu yang berorentasi masa depan bukan orientasi masa lalu.
2.      Bagaimana menerapkan kehidupan atas dasar moral.
-          Kewajiban kesetiaan : belajar menepati janji
-          Kewajiban ganti rugi : belajar melunasi hutang moril dan materil.
-          Kewajiban terimaksaih : belajar berterima kasih kepada orang tua yang berbuat baik kepada kita.
-          Kewajiban adil : belajar membagikan hal-hal yang menyenagkan sesuai dengan jasa orang yang bersangkutan.
3.      Bagaimana mewujudkan fungsi-fungsi kehidupan manusia yaitu:
-          Fungsi merasa: beremosi, mengadakan hubungan menangapi, mengasihi.
-          Fungsi berfikir :bernlar, mengerti, memperhitungkan, mengenal.
-          Fungsi kuatir : merasa terancam, takut, panic.
-          Fungsi berintuisi: mengikutri naluri, membentuk kesa-kesan, menagkap, mendalami.

c.       Prinsip ketiga : kesabaran
Terhadap banyak pekerjaan yang harus dilakukan orang tua untuk membimbing anak dini usia (manusia muda) membawanya menjadi manusia dewasa. Diperlukan kesabaran dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan itu.
4.      Pekejaan mendengarkan aktif.
Mendengarkan aktif adalah mendengarkan orang lain berbicara mengenai kebutuhannya dengan menepkan dirinya pada persepsi dan menyingkirkan sejauh mungkin persepsi sendiri.

B.     Kurikulum
Sedangkan pembelajaran untuk mrngembangkan daya cipta yang terdapat pada semua isi program kegiatan, bertujuan menjadikan anak kreatif, disiplin dan bermoral baik.
     Dalam membelajarkan anak didik dalam TPA diberikan tema-tema untuk mengembangkan kemampuan anak.Tema diambil mulai dari dirinya sendiri mulai dari lingkungan yang terdekat sampai yang terjauh. Tema ini merupakan pokok bahasan yang akan dikembangkan sebagai bahan pembelajaran seperti berikut :
1.      Aku
2.      Panca indera
3.      Keluargaku
4.      Rumah
5.      Sekolah
6.      Makanan-minuman
7.      Pakaian
8.      Kesehatan, kebersihan, keamanan
9.      Binatang
10.  Tanaman
11.  Kendaraan
12.  Pekerjaan
13.  Rekreasi
14.  Air dan udara
15.  Api
16.  Negaraku
17.  Alat komunikasi
18.  Gejala alam
19.  Matahari, bulan, langit bintang, bumi
20.  Kehidupan kota, desa, pesisir, pegunungan, dll.

     Setelah persiapan dilaksanakan dengan cermat, kegiatan selanjutnya adalah penyusunan silabus atau rencana pembelajaran (tahunan, catur wulan, mingguan, harian).
     Aspek-aspek yang harus tercantum didalam kurikulum rencana pembelajaran adalah :
1.      Program pembelajaran
Program pembelajaran di Taman Penitipan Anak dibagi dalam dua kegiatan utama, yaitu pembentukan perilaku melalui pebiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari dan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dasar yang meliputi :
a.       Program pembentukan perilaku yang mencakup :
1)      Prinsip – prinsip pelaksanaan pembentukan perilaku
2)      Bentuk pelaksanaan pembentukan perilaku
b.      Program kemampuan dasar yang mencakup :
1)      Pengembangan kemampuan berbahasa
2)      Penngembangan daya pikir
3)      Pengembangan Keterampilan
4)      Pengembangan jasmani
Untuk mengetahui lebih rinci, sebagai acuan adlah Buku Kurikulum yang dikeluarkan Direktorat Pendiikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2001.
2.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam kurikulum ini adalah rumusan tujuan program yang akan dicapai seluruh anak didik. Dari tujuan ini perlu dijabarkan secara rinci menjadi tujuan khusus yang akan dicapai oleh anak sesuai dengan usianya.

3.      Pokok Bahasan
Setiap program pembelajaran terdriri dari berbagai topic (tema) dan atau sub topik/tema yang akan disampaikan dan tahapan kemampuan yang akan dicapai oleh masing-masing anak sesuai kelompok usia.

4.      Materi/ bahan/ alat (sarana belajar)
Dalam memilih materi/ bahan/ alat (sarana belajar), disebutkan dengan jelas dan ditekankan pada daerah setempat, termasuk barang-barang bekas atau limbang rumah tangga yang masih dapat dimanfaatkan. Sarana belajar hendaknya mengandung nilai-nilai pendidikan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a.       Tidak membosankan
b.      Dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku anak
c.       Sesuai dengan minat dan perkembangan anak
d.      Sesuai dengan lingkungan
e.       Murah dan mudah diperoleh
f.       Aman dan tidak berbahaya bagi anak.
Secara terperinci, dapat dilihat pada Buku Kurikulum PAUD yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2001
5.      Metode
Pemilihan metode dalam merencanakan program pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan program yang akan diberikan kepada anak didik.
Kekeliruan dalam memilih metode untuk mengajarka program yang telah direncanakan tidak akan tercapai. Dengan demikian pengguanaan terkait erat dengan program/ materi yang akan disampaikan.
Di bawah ini beberapa contoh metode dan definisinya, anatara lain :

a.       Bermain
Bermain adalah kegiatan yang dapat menimbulkan rasa senang dan gembira pada anak yang terlibat di dalamnya. Bermain merupakan metode utama dalam pendidikan anak usia dini, sebab bermain adalah dunia anak-anak. Dengan bermain anak anak mendapatkan :
1)      Merasa sengang dan gembira sehingga mendorong anak untuk bergerak aktif dan emosi dapat berkembang secara wajar ;
2)      Dapat mengembangkan kecerdasan, sebab dalam permainan anak akan menemukan kesulitan yang akhirnya anak dapat menemukan atau mengatasinya sendiri ;
3)      Dapat membentuk kemandiriannya, karena ada dorongan dari dalam dirinya untuk berprestasi ;
4)      Dapat meningkatkan keterampilan motoric seperti berjalan, melompat, berlari, memanjat, dan lain-lain.

b.      Bercerita
Bercerita adalah menyampaikan suatu cerita atau dongeng yang mengandung unsur-unsur pendidikan, dilakukan secara lisan atau membaca buku yang telah tersedia.Mendengarkan cerita atau dongeng merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan menyenangkan bagi anak.Melalui bercerita semua aspek pendidikan dapat dikembangkan.
Bercerita dapat disajikan dengan gambar atau tanpa gambar atau melalui panggung boneka.

c.       Bernyanyi
Bernyanyi merupakan kegiatan anak dalam melagukan pesan yang mengandung unsur pendidikan.Dengan bernyanyi anak dapat terbawa siituasi emosioanal, seperti sedih dan gembira.Bernyanyi juga dapat menimbulkan rasa estetika.

d.      Bercakap-cakap
Bercakap-cakap adalah kegiatan untuk dua orang  atau lebih, atau dengan tenaga kependidikan mempercakapan suatu topik.

e.       Bermain peran
Bermain peran adalah permainan yang dilakukan anak untuk memainkan peran tertentu.Bermain peran merupakan pengembangan dari kegiatan bermain yang disukai. Sebab anak dini usia suka meniru-menirukan perbuatan orang yang berada disekitarnya. Dengan bermain peran, kebiasaan dan kesukaan meniru ini akan dapat disalurkan. Seperti halnya bermain peran dan mendengarkan cerita,bermain peran dapat dipergunakan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan.
Beda anatara bermain peran dengan bercakap – cakap adalah bermain peran yang menirukan perbuatan seseorang yang meniru perbuatan orang dewasa dari mimik, tingkah laku hingga gerak-geriknya.

f.       Darmawisata
Darmawisata adaah kegiatan yang dilakukan diluar ruangan, terutama melihat, mendengar, merasakan dan mengalami langsung hal-hal yang terjadi dan mengalami langsung hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar atau luar rumah.
Anak akan lebih mudah menangkap berbagai situasi dan keadaan, melalui darmawisata ke pasar, pantai, sawah atau tempat-tempat bersejarah.

g.      Peragaan
Peragaan adalah kegiatan pendidik untuk memberikan contoh ter-lebih dahulu kemudian ditirukan oleh anak-anak. Untuk itu pendidik harus dapat memberikan contoh yang benar


h.      Kerja Kelompok
Kerja kelompok adalah penugasan kepada sejumlah anak secara bersama – sama agar anak terbiasa bersosialisasi dengan orang lain dan dapat berbagi tugas dan bekerja sama.
i.        Latihan/ Penugasan
Latihan atau penugasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk meberikan ketrampilan agar anak dapat menguasai kemampuan psikomotor yang memerlukan koordinasi motoric dengan otak. Latihan ini diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan, kelompok usia dan kematangan anak.

j.        Metode Proyek
Metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan atau kegiatan sehari – hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai aktivitas yang kreativ dan inovatif.

k.      Sosiodarma
Suyatu cara untuk memerankan beberapa tokoh dalam suatu cerita yang menuntut intregrasi duanatara tokoh dalam cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pada metode ini diutamakan untuk mengembangkan kemampuan berekspresi dan menghayati peran dan telah disiapkan dengan seksama.

C.    Sarana Prasarana
Program pembelajaran yang diberikan pada setiap hari harus mengacu pada kemampuan yang akan dicapi dan diakaitkan dengan tema. Pada tema selalu diusahakan anatara penanaman perilaku dan kemampuan dasar dalam pembiasan kegiatan sehari – hari, sehingga mencapai perkembangan yang baik. Anak telah dilatih untuk dapat bertanggung jawab pada tugasnya.dapat bertenggang rasa terhadap teman / orang lain. Tertib dan patuh pada peraturan.
Sarana yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana program pembelajaran PAUD adalah :
1.      Alat tulis berupa : Kertas, bolpoint, dll.
2.      Pedoman, kurikulum
3.      Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun rencana program pembelajaran PAUD antara lain :
a.       Peralatan yang ada
b.      Bahan belajar cetak dan non cetak
c.       Alat permainan (APE)
d.      Sarana penunjang lainnya.


IV.             Kesimpulan
Problema anak usia dini adalah anak yang mendapat kesulitan dan belum bisa menanganinya sendiri. Sehingga perlu bantuan dan bimbingan orang sekelilingnya dan departemen Pendidikan.Untuk arah yang baik dan berguna.

V.                Saran
Harapan saya dan kritik yang saya tunggu untuk memperbaiki tugas yang selanjutnya.Apabila ada ucapan yang kurang berkenan saya sebagai menusia biasa hanya bisa meminta maaf yang sebesar – besarnya.





Daftar Pustaka


Ø  erich from, 1998, manfor himself, (terjemahan eno syafrudin). Akademik ika Jakarta
Ø  Gibson, ivancevich, donnely,1994 organisasi dan menejemen erlangga, Jakarta.
Ø  Mar’at. 1984 pemimpin dan kepemimpinan, ghaliaindougia, Jakarta
Ø  M.ketut nila 1999, anak masa depan, Jakarta persatuan marga Indonesia jl.Tanjung Duren utara XI/17
Ø  Stoner, j, A,h. 1996. Menejemen .P.T.Prenhanlindo, jakarta


0 comments:

Post a Comment

TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA.
Kapan-kapan komentar disini lagi ya?????