Debur Air Terjun di Lereng Gunung Wilis
Walau berada di ketinggian, kawasan wisata air terjun di lereng Gunung  Wilis mudah dijangkau. Hotel juga tersedia. Tunggu apa lagi? Gunung  Wilis bisa jadi tak sekondang Gunung Bromo. Padahal, Gunung Wilis yang  membentang di empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Nganjuk, Kediri,  Madiun, dan Ponorogo, memiliki panorama alam yang tak kalah menakjubkan.
Anda yang suka pada panorama air terjun, bersiaplah untuk terpesona.  Betapa tidak, beberapa air terjun dengan panorama yang memukau di  sekelilingnya, bisa ditemui di sisi timur Gunung Wilis ini. Ada air  terjun Sedudo, Roro Kuning, Pacoban Ngunut, Pacoban Coban, serta air  terjun Ngleyangan. Semua air terjun itu tampil dengan wajah asli-alami.  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk memang sengaja membiarkan  kondisinya seperti itu. Tujuannya tak lain, agak objek wisata andalan  kabupaten ini tampak alami. Kalaupun selama ini Pemkab sempat melakukan  pembangunan secara fisik, hal itu hanya bangunan fasilitas pendukung  saja.
Di antara beberapa air terjun itu, air terjun Sedudo yang paling  dikenal masyarakat secara luas. Air terjun ini berada di Desa Ngliman,  Kecamatan Sawahan atau 33 km arah selatan Nganjuk. Ketinggian air terjun  ini mencapai sekitar 200 meter. Dengan ketinggian seperti ini, maka  jika dilihat dari bawah, air terjun ini terlihat seperti butiran-butiran  es berwarna putih yang meluncur ke bawah. Indah sekali, bukan? Tak  hanya panorama alam. Air terjun Sedudo juga merupakan objek wisata  budaya. Setiap bulan Muharram (Sura), upacara ritual mandi Sedudo selalu  digelar di sini. Upacara yang difasilitasi oleh Pemkab ini menyedot  kedatangan ribuan orang, yang bukan saja berasal dari Nganjuk, tapi juga  daerah-daerah lain.
gunung wilisAda mitos yang sangat lekat dengan tradisi mandi Sedudo  ini, yakni siapapun yang mandi di kolam air terjun Sedudo, akan awet  muda. Tak heran, setiap bulan Sura, air terjun Sedudo selalu disesaki  pengunjung yang ingin mandi di sana. Lokasi objek wisata ini sangat  mudah dijangkau. Jalan dari kota Nganjuk hingga ke kawasan wisata ini,  beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya di gunung, jalan menuju air  terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok.  Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan  jenis bus. Karena itu, bila berniat ke air terjun Sedudo, sebaiknya  gunakan kendaraan roda empat non bus.
Panorama cantik air terjun Sedudo tak semestinya Anda nikmati hanya  dalam waktu sekejap. Jadi, jika Anda punya waktu, sempatkan untuk  menginap. Jangan khawatir, tersedia hotel di sana. Hotel Wisata Karya,  demikian nama yang dibangun oleh Pemkab Nganjuk ini. Hotel ini dibangun  di atas bukit yang dikelilingi pohon pinus dan cengkeh. Dari hotel, mata  Anda bisa leluasa menjelajahi keindahan panorama Gunung Wilis. Tarif  kamarnya juga cukup terjangkau, yakni Rp 70 ribu – Rp 200 ribu per  kamar. Ingin menikmati panorama alam sembari berolahraga? Mudah sekali  Anda lakukan di sini. Sebab, hotel ini menyediakan lapangan tenis. Atau,  Anda bisa joging di pagi hari di sekitar air terjun sembari menghirup  hawa segar. Alangkah nikmatnya!
Bagaimana dengan urusan oleh-oleh? Tak perlu pusing. Karena berada di  gunung, maka oleh-oleh yang bisa Anda pulang pun khas dari daerah  dataran tinggi, yakni buah-buahan dan sayur-sayuran. Di Sawahan, sebuah  tempat tak jauh dari Sedudo, Anda bisa dengan gampang membeli pisang,  jeruk, durian, dan lain-lain. Di pinggir jalan antara Sawahan hingga  Sedodo, banyak kios sederhana yang menjajakan buah-buahan ini. Selain  berkualitas baik, harga buah-buahan itu juga tidak mahal karena dijual  langsung oleh petani.
Air terjun Roro Kuning
air terjun roro kuningPuas dengan air terjun Sedudo, lanjutkan  petualangan indah ini ke air terjun Roro Kuning. Berada di Desa Bajulan,  Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, air terjun Roro Kuning berpotensi  besar untuk menjadi kawasan wisata andalan. Menyadari hal itu, Pemkab  Nganjuk terus mengembangkannya dengan membangun sejumlah sarana  penunjang.Kawasan wisata ini terletak sekitar 30 km arah selatan  Nganjuk. Jalan menuju ke sana juga sudah beraspal, dan bisa ditempuh  dengan kendaraan roda empat non bus. Namun, banyak pengunjung yang  memilih menggunakan kendaraan roda dua.
Seperti halnya air terjun Sedudo, air terjun ini juga masih sangat  alami. Tertarik oleh kealamian itu, banyak kelompok pecinta alam yang  melakukan kegiatan di sini, semisal perkemahan atau pendakian. Pendakian  biasanya dilakukan dari air terjun Roro Kuning menuju air terjun  Pacoban Ngunut yang berjarak sekitar 4 km. Pramuka dari berbagai sekolah  pun kerap menggelar perkemahan di tempat ini.
Selain keindahan alam, air terjun Roro Kuning juga memiliki nilai  sejarah. Di sekitar lokasi ini terdapat monumen perjuangan Panglima  Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan  Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya melawan Belanda pada  tahun 1949. Selain menumen, di tempat ini juga terdapat sebuah rumah  sangat sederhana yang pada masa perjuangan dahulu sempat ditempati Pak  Dirman selama satu minggu. Karena itulah selain menikmati keindahan  alam, pengunjung air terjun Roro Kuning juga bisa sekaligus mengenang  perjuangan Panglima Besar Sudirman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)







0 comments:
Post a Comment
TERIMAKASIH ATAS KOMENTARNYA.
Kapan-kapan komentar disini lagi ya?????